Arsitektur kontemporer adalah gaya seni rupa terapan yang melihat perkembangan zaman saat ini.
Gaya ini akan diterapkan secara berbeda tergantung dari trend yang berkembang, namun tetap memiliki karakteristik tersendiri.
Seni kontemporer seringkali mengikuti perkembangan teknologi canggih maupun penggunaan material modern.
Gaya kontemporer terus mengalami perkembangan sesuai dengan zaman. Salah satu ciri khas utamanya adalah penggunaan material kaca pada bangunan.
Pengertian Arsitektur Kontemporer
Arsitektur kontemporer adalah gaya arsitektur abad ke 21 yang perkembangannya mengikuti mode terkini.
Hal tersebut membuat umumnya konsep ini umumnya diterapkan dengan gaya yang berbeda dan tidak terpaku dalam satu gaya.
Jenis arsitektur ini juga banyak mengadaptasi teknologi yang sedang berkembang dan menggunakan material bangunan yang modern.
Gaya kontemporer akan selalu berubah sehingga bersifat dinamis. Konsep gaya ini bisa dikatakan juga sebagai up to date atau yang terbaru.
Perkembangan gaya arsitektur ini tidak dibatasi oleh waktu sehingga akan terus berjalan dan mengikuti perkembangan zaman.
Variasi gaya pun akan semakin banyak karena terus mengikuti tren. Tidak heran jika gaya ini disukai oleh banyak kalangan.
Ciri-Ciri Arsitektur Kontemporer
Gaya kontemporer bisa dimodifikasi oleh berbagai gaya lain seperti modern, minimalis, natural dan lain sebagainya.
Hal tersebut perlu dilakukan untuk dapat menghasilkan karya bangunan baru yang lebih menawan dan sesuai dengan tren yang berkembang.
Meskipun sering dipadukan dengan gaya lainnya, namun karakter asli dari arsitektur kontemporer akan tetap ditonjolkan.
Ciri khas dari konsep gaya kontemporer adalah terbuka, baru, dinamis, transparan, mutakhir, baru dan ergonomik.
Ciri-ciri ini menjadi prinsip arsitektur kontemporer yang harus diterapkan dalam pembangunan. Dengan begitu bangunan akan memiliki kesan yang lebih kuat dan elegan. Berikut beberapa cirinya.
1. Desain Melengkung
Gaya kontemporer lebih sering menggunakan garis melengkung, terutama pada bagian eksteriornya.
Hal ini tentu sangat berbeda dengan gaya arsitektur pada umumnya yang menggunakan pola garis lurus.
Namun terkadang gaya ini juga memadukan konsep garis lurus dan melengkung agar terlihat lebih menarik.
Baca juga : Karya Arsitek Ridwan Kamil, Ada Apa Saja?
2. Bentuk Ruangan Asimetris
Penggunaan garis lengkung yang cukup dominan memberikan tampilan gaya yang dinamis dan mengalir secara visual.
Gaya arsitektur kontemporer memungkinkan terciptanya perpaduan ruang yang unik dan berbeda.
Anda bahkan bisa melakukan eksperimen yang lebih kreatif dalam bentuk ruang asimetris. Umumnya ruang akan dibiarkan terbuka agar terlihat luas dan dilengkapi dengan sekat yang sedikit.
3. Menggunakan Jendela yang Besar
Unsur kaca merupakan elemen utama dari gaya kontemporer. Hal inilah yang membuat bangunan bergaya kontemporer akan memiliki jendela yang lebih besar.
Posisi jendela juga diletakkan secara unik untuk memberikan kesan yang indah.
Penggunaan jendela kaca yang besar bertujuan untuk memaksimalkan sistem pencahayaan secara alami serta meningkatkan sirkulasi udara sebagai upaya untuk efisiensi energi.
4. Menggunakan Warna yang Netral dan Tegas
Arsitektur kontemporer cenderung menggunakan warna yang netral seperti hitam, abu-abu, putih dan lain sebagainya.
Untuk memberikan unsur estetik yang lebih teas, Anda bisa menonjolkan beberapa elemen dengan warna dan desain yang lebih solid seperti kuning, jingga dan menarik.
Perpaduan warna netral yang tegas akan memberikan kesan yang lebih menarik.
5. Menggunakan Material Anti-Mainstream
Umumnya gaya kontemporer menggunakan material anti mainstream seperti logam dan kaca.
Material tersebut biasanya digunakan untuk beberapa bagian dinding dan atap. Material kaca mampu memberikan kesan keterbukaan dan transparan.
Sangat sesuai dengan konsep kehidupan saat ini. Material ini tergolong baru dan dibuat dengan menggunakan teknologi mutakhir dengan bahan yang ramah lingkungan.
6. Memiliki Atap Terbuka
Ciri khas gaya kontemporer adalah menggunakan bentuk atap yang terbuka.
Penggunaan konsep yang lebih berani diterapkan pada arsitektur kontemporer sehingga mampu memberikan tampilan atap yang tidak biasa.
Atap memiliki manfaat sebagai perisai untuk dapat melindungi bangunan dari terik matahari. Beberapa gaya atap yang bisa digunakan adalah atap bersudut, atap hijau dan lainnya.
7. Memperhatikan Aspek Lingkungan
Sesuai dengan prinsipnya yang ergonomis, penerapan gaya kontemporer sangat memperhatikan aspek lingkungan. Hal inilah yang mengadopsi fitur ramah lingkungan untuk diterapkan.
Baca juga : Arsitek Membutuhkan Portofolio? Ini Bahasan Lengkapnya
Contoh Bangunan Arsitektur Kontemporer
Gaya kontemporer sudah banyak digunakan untuk membuat bangunan yang indah. Berikut beberapa contohnya.
- Menara Phinisi UNM
Arsitek kontemporer indonesia Yu Sing berkreasi dengan memadukan material daur ulang untuk membuat bangunan yang lebih ramah lingkungan.
Kemampuan Yu Sing dalam bidang tersebut sudah tidak diragukan lagi karena beliau sudah memiliki banyak karya.
Menara Phinisi UNM menjadi salah satu karyanya yang termegah dan terbaik. Menara ini dibangun dengan gaya kontemporer yang identik dengan ciri khas rancangan Yu Sing.
- Sydney Opera House
Bangunan ini digunakan sebagai gedung opera yang berbentuk seperti layar kapal atau sebuah kerang raksasa.
Bangunan ini sudah berdiri sejak tahun 1973 dan menjadi panduan arsitektur kontemporer.
Desain bangunan yang dibuat oleh Jorn Utzon, seorang arsitek asal Denmark ini memiliki kesan yang elegan dan enak untuk dilihat.
Bahkan bangunan tersebut telah menjadi ikonik.
Arsitektur kontemporer adalah konsep yang menawarkan gaya unik dan berbeda.
Tidak ada struktur yang baku dalam gaga kontemporer sehingga Anda bisa berkreasi sesuai dengan keinginan dan selera.
Dengan begitu bangunan akan terlihat menawan.