Yudha Jordan Lulusan Teknik Sipil Universitas Brawijaya yang suka menulis tentang dunia arsitek, desain, bangun rumah dsb. Saat ini memiliki perusahaan konstruksi PT. Jordan Artha Perkasa dan Jasa Desain Arsitek Japdesain yang berlokasi di Jogja.

Arsitektur Bentang Lebar: Pengertian , Jenis dan Contohnya

2 min read

Pengertian arsitektur bentang lebar

Dalam dunia arsitek, ada banyak sekali istilah bangunan yang masih terdengar awam bagi masyarakat umum. Salah satunya adalah mengenai arsitektur bentang lebar.

Banyak yang mengira bahwa arsitektur bentang lebar adalah jenis bangunan arsitektur yang memiliki ukuran lebar membentang. 

Anggapan ini didapatkan dari istilah yang digunakan dalam bangunan arsitektur ini.

Tentu saja makna tersebut tidak salah, namun definisinya masih kurang tepat jika dijadikan bahan pembelajaran khususnya bagi mereka yang ingin bergelut dalam bidang arsitek.

Pengertian Arsitektur Bentang Lebar

Pengertian bentang lebar

Secara umum, bangunan bentang lebar adalah bangunan yang membentang sangat lebar dan luas sehingga menghasilkan ruangan yang lebih lenggang dan memudahkan ruang gerak.

Namun secara istilah arsitektur bentang lebar adalah bangunan yang bisa digunakan sebagai ruangan yang bebas tanpa batasan kolom sehingga memiliki ukuran panjang dan seluas mungkin. 

Bangunan bentang lebar pada dasarnya dibuat untuk menciptakan ruangan yang sangat luas agar bisa digunakan sesuai kebutuhan tertentu.

Jadi, di dalam ruangan tidak ada tiang dan kolom-kolom yang membatasi ruang gerak dan membuatnya terlihat lebih sempit.

Menurut Tangoro dalam bukunya yang berjudul Ilmu Bangunan Struktur Bentang Lebar, sebuah bangunan bisa disebut arsitektur bentang lebar apabila ukuran kolom bentang lebar mencapai lebih dari 20 meter.

Baca juga: Arsitektur Lanskap: Pengertian, Jenis dan Contohnya

Jenis Sistem Bangunan Bentang Lebar

Sistem bangunan bentang lebar berbeda dengan struktur bentang lebar.

Kalau struktur bangunan dibedakan berdasarkan strukturnya, maka sistem bangunan dibedakan berdasarkan tingkat kerumitannya.

Secara garis besar, sistem bangunan bentang lebar hanya dikelompokkan menjadi dua, yakni bentang lebar sederhana dan kompleks. Berikut definisi yang bisa membedakan dua sistem bangunan ini secara umum.

1. Bentang Lebar Sederhana

Sesuai namanya, bangunan ini memiliki struktur yang lebih sederhana dan dibuat agar bisa menjalankan fungsinya.

Bangunan ini tidak begitu memperhatikan nilai estetikanya sehingga proses pembangunannya juga lebih mudah dan cepat.

Beberapa contoh bangunan bentang lebar dengan sistem ini adalah gedung basket, gedung voli, gedung futsal, ataupun berbagai jenis gedung olahraga lainnya.

2. Bentang Lebar Kompleks

Jika bentang lebar sederhana dibuat simpel dengan mengedepankan fungsinya, maka bentang lebar kompleks justru memadukan perpaduan dari beberapa struktur bentang lebar yang ada.

Dalam aplikasinya, sistem ini lebih rumit karena biasanya dilakukan modifikasi kembali terhadap teori atau konsep dasar yang diterapkan.

Dengan perpaduan beberapa struktur, tidak heran kalau tampilan eksterior maupun interior gedung terlihat lebih menarik dan memiliki nilai estetika.

Baca juga: Arsitektur Modern: Pengertian, Cirinya & Contoh

Contoh Arsitektur Bentang Lebar

Bagi Anda yang masih kebingungan membayangkan contoh bangunan arsitektur bentang lebar, beberapa bangunan berikut bisa dijadikan gambarannya secara garis besar.

Adapun contoh bangunan bentang lebar yang ada di Indonesia dan luar negeri adalah:

1. Gedung DPR RI

Gedung DPR RI

Salah satu bangunan bentang lebar kompleks yang sangat ikonik di Indonesia adalah gedung DPR RI yang lokasinya ada di Jakarta.

Bangunan ini menggunakan sistem atap berupa kubah dengan desain dan struktur yang unik.

Sementara sisi menarik dari gedung ini terletak pada area Lokawirasabha yang memiliki 24 lantai dengan ketinggian mencapai 100 meter.

Sementara kemiringannya terukur hingga 7 derajat.

2. IMAX Keong Emas

IMAX Keong Emas

Jenis struktur bangunan yang diterapkan pada gedung yang dibangun oleh Ibu Tin Soeharto ini adalah sistem atap cangkang. 

Sesuai namanya, desain alami yang ditiru oleh gedung ini adalah keong emas sehingga bentuknya mirip dengan cangkang keong raksasa.

Karena menggunakan struktur cangkang, maka sifat atapnya lebih kaku, melengkung, tipis, dan tiga dimensi. Gedung ini dimanfaatkan sebagai tempat pertunjukan teater dan pemutaran film.

3. Stadion Gelora Bung Karno

Stadion Gelora Bung Karno

Contoh selanjutnya adalah Gelora Bung Karno yang ada di daerah Jakarta Pusat. Secara umum desain gedung ini menggunakan sistem bangunan sederhana.

Tapi luasnya mampu menampung hingga 80 ribu kapasitas kursi penonton.

Konstruksi menarik dari bangunan in adalah penggunaan atap baja besar yang menyerupai cincin raksasa. 

Pada stadion utama  gedung ini menggunakan sistem struktur dengan tiang pancang serta memakai struktur beton bertulang.

4. Sydney Opera House

Sydney Opera House

Sama dengan gedung teater keong emas, sistem bangunan dari gedung yang satu ini juga menerapkan sistem bentang lebar kompleks.

Konsep yang diterapkan dalam pembangunan gedung terkenal ini adalah geometri.

Uniknya, rancangan bangunan dengan struktur keong dan konsep geometri ini sudah dibangun sejak tahun 1959.

Adapun luas wilayah yang dibutuhkan untuk membangunnya menjadi gedung yang sempurna mencapai 1,8 Ha. Sedangkan tinggi atapnya hingga 67 meter di atas permukaan laut.

5. Abu Dhabi International Airport

Abu Dhabi International Airport

Bandara Internasional ini sengaja dirancang agar bisa memenuhi penumpang hingga 8.500 orang setiap jam nya.

Untuk itulah pembangunannya sampai harus menaikkan tanah agar bisa terlihat dari jarak 1500 meter.

Sistem atap yang diterapkan pada gedung ini adalah bentang panjang bersandar lengkungan. Tidak heran jika kesan yang ditampilkan dari jauh sangar ringan dan nyaman.

Dengan beberapa contoh di atas, dapat diketahui bahwa arsitektur bentang lebar adalah salah satu bentuk arsitektur bangunan ukurannya sangat luas agar bisa menampung banyak orang di dalamnya.

Namun dalam penerapannya, arsitektur ini juga sering dimanfaatkan sebagai ikon mewah suatu negara.

Yudha Jordan Lulusan Teknik Sipil Universitas Brawijaya yang suka menulis tentang dunia arsitek, desain, bangun rumah dsb. Saat ini memiliki perusahaan konstruksi PT. Jordan Artha Perkasa dan Jasa Desain Arsitek Japdesain yang berlokasi di Jogja.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *