Arsitektur brutalisme adalah salah satu jenis desain dan model bangunan yang masih jarang ditemukan di Indonesia.
Meski terbilang langka, arsitektur ini cukup terkenal di berbagai negara dan memang sangat identik dengan bangunan berukuran besar.
Bagi Anda yang ingin membangun hunian pribadi ataupun bangunan bernilai komersial, konsep arsitektur brutalisme bisa menjadi inspirasi.
Tentu saja arsitektur ini tidak bisa dikerjakan sembarang orang karena harus didesain oleh arsitek dan dikerjakan oleh kontraktor yang memang mengerti konsep tersebut.
Pengertian Arsitektur Brutalisme
Definisi arsitektur brutalisme tidak bisa langsung dilihat dari istilah yang digunakan. Berikut pengertian secara bahasa dan istilah yang bisa menjadi bahan pembelajaran.
1. Secara Bahasa
Secara bahasa, brutalisme berasal dari bahasa Prancis, Beton Brut yang memiliki arti beton mentah.
Kata brut inilah yang selanjutnya umum dikenal dengan brutalisme.
Penggunaan istilah beton mentah mengacu pada bahan utama yang dipilih sang arsitek yakni Le Corbusier dalam membangun arsitektur ini pertama kali.
Dari asal bahasanya, dapat diketahui bahwa brutalisme adalah bangunan yang dibangun menggunakan bahan beton mentah dan diperlihatkan pada bangunan dalam bentuk aslinya.
2. Secara Istilah
Menurut istilah, arsitektur brutalisme adalah gaya dan model desain bangunan arsitektur yang dibuat menggunakan bahan beton mentah dan sengaja ditampilkan dalam bentuk aslinya tanpa pelapis.
Dengan bahan alami ini, maka tampilan bangunan akan terlihat lebih kokoh dan kuat.
Karakter yang ditimbulkan juga memiliki ciri khas tersendiri sehingga menjadi desain yang unik dan disukai sebagian kalangan dalam membangun bangunan yang identik besar.
Walaupun dibangun dengan bahan utama beton mentah, tapi bangunan dengan gaya ini tetap menggunakan campuran bahan lainnya seperti baja, batu bata, dan kaca.
Baca juga: Arsitektur Lanskap: Pengertian, Jenis dan Contohnya
Karakteristik Arsitektur Brutalisme
Perjalanan arsitektur brutalisme cukup panjang sejak dicetuskan pada tahun 1950.
Hingga saat ini, gaya brutalisme terus digunakan namun telah mengalami banyak perubahan dan perkembangan yang pesat.
Dari perjalanan panjang tersebut, ditemukan beberapa karakteristik utama dari gaya brutalisme, di antaranya:
1. Bentuk Arsitektur Kaku
Karena bahan utamanya ditampilkan dalam bentuk aslinya, maka karakter arsitektur ini lebih kaku dan kasar tanpa diperhalus oleh finishing tambahan.
2. Struktur Kasar Tanpa Pelapisan
Karena gaya bangunan memang ingin menampilkan bentuk aslinya, tentu saja tidak ada proses pelapisan menggunakan bahan pasir halus seperti pada umumnya.
Jadi strukturnya terlihat lebih kasar dan apa adanya.
3. Bentuknya Aneh dan Menyimpang dari Kaidah Bangunan Pada Umumnya
Untuk menyesuaikan dan menonjolkan kesan kokoh yang dihasilkan bahan, bentuk yang dibuat bangunan ini tidak memiliki ketentuan yang rapi seperti bangunan umumnya. Tapi lebih pada model bebas yang aneh dan kokoh.
4. Dibangun dengan Sistem Konstruksi Beton Exposed
Permukaan beton yang kasar sengaja ditampilkan dan dibiarkan kasar sebagai ciri khas dan sisi elegan dari bangunan.
5. Memiliki Warna yang Gelap
Demi menekankan kesan kuat dan kokoh dari arsitektur brutalisme, warna yang dipadukan sengaja memakai warna gelap sehingga kesan manly sangat kental di dalamnya.
6. Tersusun dari Campuran Material Lain
Walaupun bahan utamanya beton mentah, bukan berarti di dalamnya tidak ada campuran sama sekali.
Sebagai penyeimbang, ada beberapa bahan campuran yang digunakan seperti batu, kaca dan batu bata.
7. Memiliki Banyak Sirkulasi dan Pencahayaan
Ketebalan bangunan berbahan beton sangat berpotensi udara menjadi pengap. Terlebih warna arsitektur ini identik gelap sehingga kesan ruangan yang ditimbulkan semakin gelap juga.
Untuk mengimbangi kondisi ini, arsitektur Brutalisme banyak diberi sirkulasi udara dan pencahayaan dari bahan kaca.
Baca juga : Arsitektur Industrial: Pengertian, Sejarah, Elemen & Contoh
Contoh Bangunan Arsitektur Brutalisme
Untuk menambah pemahaman terkait arsitektur brutalisme, berikut beberapa contoh gedung di berbagai negara yang dibangun menggunakan gaya brutalisme.
1. Geisel Library di California
Perpustakaan yang satu ini dibangun menggunakan arsitektur brutalisme, namun dipadukan dengan desainnya yang unik menyerupai alien.
2. Centre Point di London
Bangunan brutalisme tidak hanya luas, tapi juga bisa menjadi gedung pencakar langit seperti gedung yang ada di London ini.
Banyaknya penggunaan jendela kaca membuatnya tetap mewah walaupun beton mentah sangat terlihat pada desainnya.
3. Pusat Seni Carpenter Center di Universitas Harvard
Kamus nomor satu di dunia ini juga memiliki bangunan dengan arsitektur brutalisme yang dibangun tahun 1963. Penggunaannya dipakai sebagai gedung pusat kesenian visual oleh mahasiswa dan umum.
4. Shibuya-ku, Jepang
Desain bangunan menjadi wujud kesederhanaan yang ingin ditampilkan oleh pemilik rumah Takamitsu Azuma. Dibangun di atas lahan yang sangat terbatas, yakni hanya 20 m2 saja.
5. Rumah Gito Sibarani
Di Indonesia juga ada rumah pribadi yang dibangun dengan arsitektur brutalisme.
Rumah ini didesain sendiri oleh pemilik yang juga merupakan arsitek ternama, yakni Gito Sibarani.
Lokasinya berada di Kreo, Kabupaten Tangerang.
Arsitektur brutalisme adalah salah satu khasanah dalam bidang arsitek dan konstruksi bangunan yang patut dilestarikan.
Keberadaannya juga bisa menjadi alternatif bagi yang ingin membangun rumah dengan lebih cepat dan sederhana tanpa perlu proses pelapisan yang memakan budget besar.