Jurusan arsitektur banyak diminati lantaran prospek pekerjaannya yang sangat menjanjikan.
Meski banyak yang bilang bahwa arsitek harus pintar matematika, namun banyak syarat lain untuk masuk jurusan bergengsi ini.
Pada artikel sebelumnya kami pernah membahas mengenai persiapan kuliah jurusan arsitektur.
Berikut ini adalah ulasannya mengenai apakah kuliah arsitek perlu pintar matematika:
Syarat Masuk Jurusan Arsitektur
1. Ada di Jurusan IPA
Kalau Anda ingin mengambil studi di jurusan arsitektur, maka bidang studi yang ditempuh saat SMA adalah IPA.
Kampus hanya menerima bidang ini, sehingga IPS dan Bahasa harus menempuh jalur tes. Kalau ingin melalui jalur undangan, maka dipastikan harus anak IPA.
2. Memiliki Nilai yang Baik
Setiap mahasiswa yang diterima di jurusan apapun pasti harus memiliki nilai yang baik.
Namun, jurusan arsitektur memiliki pertimbangan lainnya untuk bisa masuk.
Anda harus memiliki nilai di atas KKM untuk beberapa mata pelajaran tertentu seperti sains dan matematika.
Pasalnya, pelajaran tersebut merupakan pondasi penting dalam mempelajari ilmu arsitektur nantinya.
Jika tidak familiar dengan mata pelajaran tersebut, maka Anda akan keteteran. Apalagi di semester pertama perkuliahan, Anda akan belajar sains dasar.
3. Memiliki Jiwa Seni yang Tinggi
Tidak memungkiri jika jurusan ini membutuhkan orang-orang dengan selera seni yang sangat baik.
Pasalnya, Anda akan belajar untuk mengkombinasikan berbagai material berwujud seperti perabotan dan warna.
Tanpa jiwa seni yang tinggi, hasil akhir desainmu juga tidak unik atau ikonik.
Anda bisa mengolah skill ini sebelum masa-masa pendaftaran kuliah. Mulailah dengan menggambar atau melakukan berbagai aktivitas terkait visual seperti fotografi.
Selera spasial Anda akan menjadi lebih terasah dan bisa memahami bagian mana yang estetik dan bagian mana yang tidak.
Baca juga : Daftar Universitas Jurusan Arsitek Terbaik di Indonesia
4. Estetik dan Trendi
Dunia arsitektur akan terus berkembang dari masa ke masa. Perubahan ini akan dipengaruhi oleh banyak faktor, terkait zaman, selera dan inovasi terbaru.
Memang betul jika arsitek harus pintar matematika, namun Anda juga akan dituntut untuk selalu mengetahui hal terbaru terkait trend.
Anda bisa mengikuti beragam website aktif yang banyak membicarakan atau menulis tentang arsitektur.
Selain ilmu yang didapat, Anda juga akan mendapatkan beragam ide dan pandangan terkait jurusan ini. Kombinasi kontemporer bisa dipelajari jika Anda mengikuti tren yang ada saat ini.
5. Menyukai Matematika
Bukan rahasia lagi jika mahasiswa arsitektur nantinya akan dituntut untuk jago melakukan perhitungan.
Anda akan mempelajari dasar-dasar matematika sehingga pemahaman spasial Anda akan menjadi lebih solid.
Kalau Anda tidak suka matematika, arsitektur bukan jurusan untuk Anda.
Di perkuliahan nanti, Anda akan berhadapan dengan berbagai mata kuliah yang mempelajari perhitungan.
Contohnya adalah kalkulus I dan II, matematika arsitektur dan komputasi ruang.
Pemahaman matematika yang lemah akan membuat Anda kesulitan selama belajar.
6. Memiliki Logika Yang Kuat
Selain arsitek harus pintar matematika, profesi ini juga membutuhkan logika yang kuat.
Logika dan penalaran akan dibedah melalui pelajaran logika matematika yang biasanya dibahas di departemen.
Logika ini akan mengolah kemampuan spasial, nalar dan juga komunikasi.
Saat Anda memasuki departemen arsitektur, ada beberapa mata kuliah yang terkait dengan logika.
Beberapa contohnya adalah etika profesi, pranata pembangunan dan juga hukum pembangunan. Semua mata kuliah tersebut membutuhkan penalaran yang kuat.
7. Memiliki Kreativitas
Ide desain akan semakin baik jika sifatnya orisinil dan tidak terpengaruh oleh desain yang sudah ada.
Anda akan menciptakan inovasi yang bisa mempengaruhi orang lain.
Tentu saja, inovasi akan lahir jika Anda memiliki daya kreatif yang tinggi untuk menghasilkan ide.
Nantinya, arsitek harus pintar menggambar baik berbentuk sketsa maupun digital untuk hasil yang lebih akurat.
Tak hanya dari segi estetika saja, arsitek juga harus memahami fungsi dan tujuan yang konkret dengan apa yang telah didesain.
8. Memiliki Ketelitian
Seorang arsitek dituntut untuk memiliki ketelitian yang tinggi.
Meskipun tidak ada pembelajaran ini selama di kuliah, namun Anda akan menerapkan perilaku dan kebiasaan ini saat praktik.
Di arsitektur, Anda akan menggambar dan memprogram yang butuh ketelitian luar biasa.
Skill ini selalu dibutuhkan terutama saat Anda memasuki kelas Studio Desain.
Perhitungan skala yang salah saja akan membuat praktik Anda menjadi gagal. Rancangan desain butuh ketelitian tinggi terutama dalam perhitungan.
Dengan begitu, karya Anda bisa diterapkan dalam bidang wilayah.
Apakah Jadi Arsitek Harus Pintar Matematika?
Jawabannya adalah YA. Menjadi seorang arsitek membutuhkan keterampilan matematika di atas rata-rata.
Tak sekedar perhitungan saja, kemampuan matematika ini juga menyangkut soal nalar dan juga logika.
Tanpa matematika, rancang bangun tidak akan pernah bisa diselesaikan.
Di dunia kuliah pun, Anda akan berhadapan dengan berbagai mata kuliah yang berhubungan dengan matematika.
Ada kalkulus I dan II yang membutuhkan fokus, kemudian diterapkan ke spasial. Ada juga mata kuliah seperti matematika arsitektur yang sifatnya spesifik ke arsitektur saja.
Seorang arsitek harus pintar matematika, komunikasi dan juga memiliki skill interpersonal yang baik.
Di dunia kerja, arsitektur berkecimpung dengan orang lain yang membutuhkan jasa arsitek. Anda akan bekerja untuk mewujudkan imajinasi mereka ke dalam bentuk area.
Bagaimana siap belajar matematika untuk bisa jadi arsitek handal?
Selamat mencoba




