Soekarno seorang arsitek? banyak yang tidak percaya.
Soekarno merupakan presiden pertama dengan retorikanya yang mengagumkan.
Fakta menarik yang belum diketahui banyak orang adalah Soekarno seorang arsitek yang handal.
Kemampuannya diawali saat Soekarno menempuh pendidikan di Bandung.
Cerita Awal Soekarno Sebagai Arsitek
Bidang arsitek yang digeluti oleh Soekarno bukan lah jurusan yang diambil oleh beliau saat di bangku kuliah.
Lalu bagaimana awal Soekarno mengawali profesi arsitek? Berikut kisah-kisah Soekarno saat menjadi arsitek:
1. Awal Soekarno Sebagai Arsitek

Bidang arsitek yang digeluti oleh Soekarno diawali sejak beliau masih muda.
Yakni saat beliau menempuh pendidikan di Technische Hoogeschool te Bandoeng atau sekarang dikenal dengan Institut Teknologi Bandung.
Saat menempuh pendidikan di ITB, Soekarno mengambil jurusan Ilmu Hidrologi.

Pertama kali yang menyadari bakat menggambar Soekarno adalah Charles Prosper Wolff Schoemaker.
Beliau merupakan seorang profesor sekaligus arsitek yang mengajar Soekarno pada saat itu.
Menyadari bakat menggambar Soekarno, professor menjadikannya asisten di biro arsitek miliknya.
Soekarno selama menjadi asisten Profesor Schoemaker bertugas sebagai draftman.
Salah satu karya fenomenal yang dibuat oleh Profesor Schoemaker dan Soekarno adalah rumah Red Tulip.
2. Tahun 1926 Mendirikan Biro Arsitek
Setelah Soekarno bersama Profesor Schoemaker membuat Rumah Tulip yang terletak di Bandung tersebut, beliau juga dipercaya untuk ikut merancang sebuah paviliun di Hotel Preanger.
Sejak saat itu, Soekarno semakin percaya diri dengan bakat yang dimilikinya.
Dengan bakat yang dimilikinya, akhirnya pada tahun 1926, beliau mendirikan biro arsitek bersama Ir. Anwari.
3. Soekarno Sempat Berhenti Sebagai Arsitek
Saat masa-masa perjuangan Indonesia agar merdeka dari penjajah, profesi arsitek yang beliau geluti sempat berhenti beberapa saat.
Hal tersebut dikarenakan kesibukan Soekarno untuk memperjuangkan kemerdekaan RI.
Meskipun disibukkan dengan berbagai aktivitas perjuangan, Soekarno kembali mendirikan biro arsitek bersama Rosseno Soerjohadikoesoemo.
Saat itu, Rosseno merupakan seorang yang dikenal dengan ‘Bapak Beton Indonesia’.
4. Arsitek Soekarno Setelah Kemerdekaan
Selama menjadi presiden, Soekarno seorang arsitek yang memiliki banyak ide-ide untuk bangunan Indonesia.
Rosseno lah yang melaksanakan pembangunan berdasarkan ide yang didapatkan oleh Soekarno tersebut.
Soekarno tidak pernah melepaskan profesinya sebagai arsitek. Seperti saat sedang sarapan, beliau selalu menyempatkan diri memikirkan untuk menciptakan bangunan-bangunan RI.
Biasanya, beliau akan mengundang arsitek, menteri dan wartawan saat sarapan tersebut guna mendiskusikan berbagai gagasan bagi kemajuan Indonesia termasuk arsitektur bangunannya.
5. Tahun 1955 Pandangan Arsitek Soekarno Berubah
Pada tahun 1955, pandangan arsitektur Soekarno mulai berubah.
Perubahan tersebut dipengaruhi oleh kegiatan Soekarno sebagai presiden yang melakukan kunjungan ke berbagai negara seperti ke Amerika Serikat dan Uni Soviet.
Arsitektur yang sedang berkembang pada saat itu merupakan bangunan modern yang menghilangkan ornamen-ornamen.
Berbeda dengan Soekarno, beliau mempertahankan ornamen untuk memasukkan unsur ke-Indonesia-an meskipun terdapat pengaruh arsitektur dari negara lain.
Ornamen-ornamen khas Indonesia yang dipertahankan diantaranya patung, relief dan mozaik.
Selain itu, terdapat banyak peninggalan-peninggalan dari gagasan arsitektur yang dicanangkan oleh Soekarno tersebut.
Baca juga : Contoh 15 Bangunan Ciri Khas Indonesia Terbaik
Karya-Karya Soekarno yang Masih Berdiri
Mungkin Soekarno tidak terjun langsung ke lapangan untuk menciptakan arsitektur bangunan Indonesia seperti yang bisa disaksikan hingga saat ini.
Kebanyakan bangunan tersebut merupakan hasil ide dari Soekarno.
Menurut seorang arsitek, Yuke Ardhiati, meskipun Soekarno hanya memberikan ide, justru ide tersebut lah tergolong arsitek itu sendiri.
Arsitek Soedarsono adalah salah satu orang yang memvisualisasikan ide dari Soekarno.
Berikut beberapa peninggalan-peninggalan karya arsitek Indonesia, Soekarno:
1. Rumah Red Tulip
Seperti yang diceritakan di atas, rumah Red Tulip adalah salah satu karya Profesor Schoemaker dan Soekarno.
2. Tugu Monas

Arsitek Soedarsono dikenal sebagai arsitek yang membangun Tugu Monumen Nasional (Monas). Faktanya, arsitektur Tugu Monas merupakan campur tangan Soekarno.
Ide yang dicanangkan Soekarno divisualisasikan oleh Soedarsono.
Setelah Tugu Monas hampir selesai, Soekarno meminta untuk menambahkan 10 meter.
Jadi, total tinggi Tugu Monas adalah 132 meter seperti yang bisa disaksikan sekarang.
3. Masjid Istiqlal

Masjid Istiqlal adalah salah satu masjid kebanggaan Indonesia. Sebab, masjid ini menjadi salah satu masjid terbesar se-Asia Tenggara.
Berdirinya Masjid Istiqlal tidak terlepas campur tangan dari Soekarno. Masjid ini berdiri pada tanggal 24 Agustus 1951 oleh arsitek Frederich Silaban dengan gagasan dari Soekarno.
4. Monumen Selamat Datang

Monumen dengan dua patung pemuda yang melambaikan tangan ini dibuat untuk Asian Games IV yang dilaksanakan di Jakarta.
Monumen Selamat Datang dibuat atas gagasan Soekarno dan divisualisasikan oleh Hunk Ngantung.
5. Patung Dirgantara

Salah satu hasil karya Soekarno yang dapat Anda saksikan dan berdiri kokoh hingga saat ini adalah patung Dirgantara. Patung tersebut dibuat untuk menggambarkan penerbangan Indonesia.
Orang yang membuat patung tersebut adalah seniman asal Yogyakarta, Edhi Soenarso pada tahun 1964-1965 dan dibantu oleh Keluarga Arca Yogyakarta.
6. Hotel Indonesia

Hotel yang megah berdiri di pusat ibukota ini adalah salah satu karya dari hasil ide Soekarno.
Hotel ini dibangun karena penghelatan Asian Games IV yang dilaksanakan di Jakarta. Berdirinya hotel Indonesia bertujuan untuk menyambut tamu Asian Games dari berbagai mancanegara.
Orang yang memvisualisasikan hotel ini adalah arsitek Abel Sorensen dan Wendy yang merupakan istrinya asal dari Amerika Serikat.
Soekarno seorang arsitek yang mencetuskan banyak karya untuk Indonesia.
Selain karya arsitektur diatas, ada pula karya lain seperti wisma Nusantara, Gedung Sarinah, Stadion Gelora Bung Karno, Gedung Conefo DPR/MPR, rancangan skema atur ruang Palangkaraya dan masih banyak lagi.
Demikian pembahasan dari Japdesain mengenai karya dari Ir. Soekarno arsitek dari Indonesia.
Jika ada bangunan lain yang terlewat bisa Anda tuliskan pada kolom komentar dibawah.
Terima kasih
