Genteng menjadi salah satu yang terpenting dari sebuah bangunan jenis apapun, mulai dari hunian tempat tinggal hingga perkantoran.
Jenis genteng cukup beragam dan salah satu yang paling populer sejak berabad-abad silam adalah genteng tanah liat.
Genteng jenis ini dibuat dari campuran tanah liat dan beberapa bahan tambahan lain untuk selanjutnya dicetak dan dibakar dengan suhu sangat tinggi.
Setelahnya genteng akan dijemur di bawah terik matahari hingga kering.
Jenis Genteng Tanah Liat

Kepadatan genteng jenis ini ditentukan oleh berapa lama proses pembakarannya, dan pada suhu berapa.
Warnanya dapat bervariasi mulai dari orange cerah dan kemerahan, hingga coklat gelap.
Namun, warna paling umum atau yang paling khas dari genteng ini adalah Terracotta (perpaduan antara warna jingga dan coklat).
Karena itu, genteng berbahan tanah liat juga akrab dengan sebutan genteng terakota.
Sedangkan dalam hal jenis, genteng ini dibedakan berdasarkan bentuknya. Ada empat gaya atau pola umum yang populer dari genteng berbahan tanah liat, yaitu:
- Genteng Gojer
Disebut juga dengan Morando, genteng ini berbentuk seperti gelombang laut, yaitu dalam satu lembar genteng ada sisi yang melengkung ke bawah dan ada yang melengkung ke atas.
Genteng Gonjer umumnya memiliki lebar 23 cm, panjang 33 cm, dan berat 2,25 kg. Per m2 biasanya membutuhkan sekitar 15 pcs dan tersedia dalam dua pilihan yaitu dengan atau tanpa glazur.
Definisi dari glazur sendiri adalah sebuah lapisan tipis yang diberikan pada permukaan genteng untuk membuatnya lebih padat (tidak berpori), sehingga genteng akan lebih tahan api, air, dan mudah dibersihkan jika kotor.
- Genteng Mantili
Genteng tanah liat mantili memiliki visual yang sederhana namun menarik, bobotnya lebih ringan, umumnya dibanderol dengan harga murah, dan memiliki ciri khas berwarna orange natural.
Mantili menjadi salah satu yang paling laris di pasaran karena lebih hemat anggaran.
Mantili sendiri terbagi menjadi dua jenis lagi, yaitu versi standar dan jumbo. Satu-satunya perbedaan hanyalah ukurannya.
Sesuai namanya, versi jumbo tentu saja lebih besar. Jika dalam 1 m2 Mantili standar membutuhkan 24 buah, versi jumbonya hanya membutuhkan 20 buah.
- Genteng Prentul
Genteng jenis ini cukup banyak nih namanya. Selain prentul, ada yang menyebutnya karang pilang, kodong, dan juga goodyear.
Tidak diketahui dengan pasti mengapa namanya cukup beragam namun yang jelas genteng ini memiliki cetakan bulat mirip scoop ice cream di salah satu ujungnya yang menjadi ciri khasnya.
Fungsi lekukan ini rupanya adalah sebagai pengunci reng, sehingga genteng tidak mudah terbang saat ada angin kencang.
Panjang genteng prentul sekitar 29 cm, lebar 21 cm, dan bobotnya sekitar 1.2 kg. Dengan dimensi ini, Anda membutuhkan kira-kira 25 buah genteng untuk mengisi 1 m2.
- Genteng Plentong
Plentong adalah jenis genteng berbahan tanah liat yang paling umum dan mudah ditemukan. Ciri khasnya adalah datar di 2/3 permukaannya, dan 1/3 sisanya melengkung ke bawah.
Berat genteng plentong sekitar 1.5 kg saja, yang termasuk ringan dibanding jenis lainnya, dan dengan lebar 22.5 cm serta panjang sekitar 27.5 cm. Per meter persegi atap akan membutuhkan kira-kira 25 buah.
Baca juga : Genteng Beton: Harga, Ukuran, Kelebihan & Kekurangannya
Kelebihan Genteng Tanah Liat

Genteng tanah liat memiliki banyak karakteristik dan sifat yang menarik diantaranya:
- Warna Tidak Mudah Pudar
Suhu tinggi yang digunakan untuk memanggang genteng berbahan tanah liat membantu merekatkan warna di permukaan genteng sehingga tidak cepat terkelupas atau pudar seperti genteng keramik.
- Panjang Umur
Genteng berbahan tanah liat dikenal memiliki umur yang lebih panjang daripada bahan genteng lainnya. Menurut sejumlah informasi, genteng ini dapat bertahan selama satu abad alias 100 tahun lho.
- Perawatan Minim
Dibandingkan dengan bahan atap lainnya, genteng terakota membutuhkan perawatan yang lebih sedikit sehingga Anda tidak perlu sering menyewa jasa pembersihan atap yang dikenal mahal.
- Daya Tahan Terjamin
Genteng ini tahan terhadap api, serangga, dan angin kencang, yang juga dapat meningkatkan nilai jual kembali rumah Anda.
- Ramah Lingkungan
Tanah liat seluruhnya terdiri dari mineral Bumi, dan sepenuhnya dapat didaur ulang, jadi saat genteng tidak lagi terpakai, atau ada beberapa yang rusak, genteng tidak akan menjadi sampah yang merusak alam.
- Menjaga Suhu di Dalam Rumah
Genteng berbahan tanah liat memantulkan panas radiasi matahari sehingga menjaga rumah Anda tetap sejuk dan bersamaan dengan itu juga akan menghemat biaya energi karena Anda tidak perlu sering menggunakan AC atau kipas angin.
- Tahan Cuaca
Bahan genten lain dapat mengembang dan menyusut ke tingkat yang lebih besar ketika kondisi ekstrim terjadi.
Sebaliknya, tanah liat mempertahankan integritas atap dengan menahan cuaca panas atau dingin yang paling ekstrem.
Genteng ini juga mampu menahan radiasi ultraviolet yang berbahaya dari matahari, sehingga Anda dan keluarga serta bagian dalam rumah Anda tetap terlindungi.
- Estetik
Gaya genteng ini terinspirasi oleh desain Spanyol dan Mediterania, dan visualnya ini dapat melengkapi berbagai desain dan gaya rumah Anda.
Genteng ini akan cocok dengan tampilan dinding bata atau batako, namun juga kompatibel dengan gaya desain paling trendi untuk rumah modern dan minimalis kekinian.
Baca juga : Unik, 10 Desain Pagar Rumah Bata Merah Sederhana
Genteng Tanah Liat vs Genteng Keramik

Meski sama-sama dibuat dari bahan utama tanah liat, namun kedua genteng ini memiliki beberapa perbedaan lho. Beberapa diantaranya adalah:
Bobot: genteng keramik lebih berat dari tanah liat.
Instalasi: dibanding genteng berbahan tanah liat, genteng keramik termasuk lebih rumit untuk dipasang, dan tentu saja lebih membutuhkan waktu lama.
Biaya: genteng keramik membutuhkan biaya keseluruhan lebih banyak daripada genteng berbahan tanah liat, karena saat dipasang, genteng keramik membutuhkan rangka atap.
Ketahanan warna: meski salah satu kelebihan genteng berbahan tanah liat adalah warnanya tidak cepat pudar, namun jika dibanding genteng keramik, genteng tanah liat warna apapun memiliki ketahanan warna yang masih sedikit lebih rendah.
Harga Genteng Tanah Liat
Harga pastinya sangat tergantung di toko dan kota mana Anda membelinya, dan jenis apa yang Anda beli. Namun sebagai gambaran, berikut daftar harganya:
| Jenis | Harga per Pcs |
| Super Gojer | Rp 2.500 |
| Mantili Turbo | Rp 1.500 |
| Mantili Standar | Rp 1.100 |
| Prentul / Kodok | Rp 1.400 |
| Garuda | Rp 1.000 |
| Plentong | Rp 1.300 |
| Wuwung Jumbo | Rp 5.500 |
| Wuwung Lancip | Rp 4.300 |
Sebagai informasi tambahan, genteng tanah liat dengan warna gelap akan memiliki harga berbeda dari warna cerah, dan yang memiliki pola akan lebih mahal dari yang polos.
Semakin tebal gentengnya, semakin mahal pula harganya. Namun jika membeli banyak, biasanya Anda bisa mendapat potongan harga.
Demikian pembahasan mengenai genteng tanah liat dari Japdesain.com, jika ada saran bahasan artikel lain bisa Anda tuliskan pada kolom komentar dibawah.
Terima kasih
