Memiliki akuarium yang cantik pasti menjadi dambaan para pecinta ikan hias. Kalau Anda adalah salah satunya, saatnya mengetahui apa itu aquascape.
Teknik ini bisa dibilang sebagai konstruksi akuarium untuk mendapatkan gaya bawah air yang indah.
Apa Itu Aquascape

Aquascape merupakan sebuah seni yang digabung dengan teknik dalam mengatur tanaman dan bebatuan di dalam air. Medium untuk mengekspresikannya adalah akuarium.
Pengaturan ini bertujuan agar nuansa akuarium menjadi berwarna-warni dan indah dipandang mata.
Meski nampaknya sederhana, pengerjaan apa itu aquascape tidaklah sembarangan.
Ada teknik-teknik yang khas sehingga butuh bahan-bahan yang khusus.
Jadi teknik ini tak hany mengandalkan imajinasi semata, melainkan konstruksi yang perlu Anda pahami sebelumnya.
Cara Membuat Aquascape

1. Beli bahan atau komposisi
Agar tampak seperti bawah laut yang asli, Anda perlu mengumpulkan komposisi yang sesuai dengan gaya yang akan dipakai.
Namun secara umum, Anda membutuhkan berbagai alat khusus seperti lampu, pompa, paralon, pasir, bebatuan, tanaman, hingga pupuk.
Jika Anda kebingungan untuk memadukan komposisi, Anda bisa membeli sepaket komposisi dengan harga yang cukup terjangkau.
Biasanya harga tak sampai Rp500.000,00 untuk ukuran akuarium yang sedang. Anda tinggal meminta jenis gaya aquascape yang diinginkan.
2. Kondisikan dasar aquarium
Cara selanjutnya adalah dengan menaburkan pasir ke bagian bawah aquarium. Jenis pasir yang paling umum digunakan adalah pasir silika.
Harganya pun sangat murah, per kilogram hanya dibanderol sekitar Rp15.000,00 saja.
Tebal pasir yang dipasang di akuarium berkisar antara 2-3 cm untuk bagian tengah. Sementara bagian pinggiran akuarium dibuat lebih tebal hingga 4 cm.
Ada baiknya bagian pasir di tengah dibuat dengan membentuk cekungan. Akuarium besar mungkin butuh hingga 4 kilogram pasir silika.
3. Campurkan pupuk
Setelah meletakkan pasir, waktunya mencampurkan pupuk ke dalam akuarium.
Fungsi pupuk adalah untuk menyuburkan tanaman yang nantinya akan ditanam.
Pupuk hanya dicampurkan ke bagian pasir yang berada di tengah. Aduk pupuk dengan pasir hingga merata.
Pupuk yang digunakan untuk membuat aquascape sederhana berbeda dengan tanaman biasa, sehingga Anda tidak bisa mendapatkannya sembarangan.
Namun jangan khawatir, karena pupuk ini dijual dengan harga yang murah. Satu kantong pupuk hanya dijual seharga Rp85.000,00.
4. Letakkan batu
Sebelum mulai bercocok tanam di akuarium, hal yang harus Anda lakukan adalah dengan menempatkan batu.
Konstruksi batu ini sangat penting agar akuarium menjadi lebih indah.
Ikuti pola gaya aquascape yang Anda inginkan. Batu halus dijual dengan harga sekitar Rp50.000,00 per kantong.
5. Letakkan tanaman
Setelah beres dengan bebatuan, saatnya meletakkan tanaman di akuarium.
Penanaman tanaman sebaiknya dilakukan pengisian air terlebih dahulu dengan volume mencapai ¼ akuarium.
Lakukan dengan pelan-pelan sehingga pasir tidak bergeser dan tanaman tidak rusak.
Selain menyesuaikan jenis tanaman sesuai gaya aquascape, kamu juga harus mencari tahu tanaman apa saja yang sekiranya cocok untuk akuarium.
Umumnya, mereka menggunakan rumput air, camboba, dan valisneria.
6. Letakkan alat dan ikan
Setelah sudah diisi dengan air yang mencapai 8/10 akuarium, saatnya meletakkan ikan hias ke dalamnya.
Anda juga bisa memulai dengan memasang peralatan yang menunjang kehidupan akuarium seperti pompa air, penyaring, lampu dan lain-lain.
Jenis Aliran Aquascape
- Dutch Style

Dutch style atau gaya-gaya Belanda merupakan jenis aquascape yang masih populer di Indonesia.
Gaya ini menjadi model yang paling tua ada di Indonesia, ciri-cirinya adalah dengan banyaknya tanaman di dalamnya, sementara bebatuan dan pasir hanya dalam jumlah sedikit.
Jumlah tanaman dalam Dutch Style berkisar antara 8-12 tanaman sehingga cocok untuk akuarium dengan ukuran yang besar.
Aquascape ini lebih cocok untuk ikan hias berukuran kecil karena terlalu banyaknya tanaman yang ada di dalamnya.
- Igumi style
Awal mula dari gaya aquascape ini diperkenalkan oleh Takashi Amano dan berasal dari Jepang.
Gaya ini mengutamakan kesederhanaan sehingga Anda tak akan melihat banyak tanaman.
Hanya rumput pendek dengan batu besar yang ada di tengah akuarium. Aquascape ini cocok untuk satu jenis ikan.
- Taiwanese style

Style yang satu ini bisa dibilang sangat unik. Pasalnya, kehidupan daratlah yang akan menjadi penghias kehidupan bawah air akuarium ini.
Taiwanese style menaruh berbagai miniatur darat seperti rumah, tembok dan tanaman yang mirip tanaman di taman.
- Biotope
Gaya yang satu ini mengusung tema yang natural, namun tidak sepenuhnya tentang dunia air.
Biotope memadukan antara bebatuan, kayu, flora dan fauna. Di antara semua jenis aquascape, biotope paling mudah diatur dan perawatannya juga sangat mudah.
- Collectoritis style
Nama lain gaya ini adalah gaya hutan karena memang terkesan seperti hutan belantara.
Akuarium diisi dengan berbagai jenis tanaman yang besar, tidak dikelompokkan dan penempatannya pun sangat acak.
Anda bisa mengandalkan kreativitas saat membangun gaya collectoritis.
- Natural style
Sesuai dengan namanya, gaya ini mengusung tema natural namun tertata dengan lebih rapi. Anda bisa membangun gaya hutan, kebun atau bahkan pemandangan alam.
Di negara Asia seperti Cina dan Jepang, natural style menjadi gaya yang paling populer.
- Tropical style

Gaya yang satu ini juga dikenalkan oleh Takashi Amano dan mulai populer di tahun 1990-an.
Gaya aquascape ini mengusung tema hutan tropis namun dilengkapi dengan pegunungan dan lembah.
Meski begitu, gaya yang satu ini sulit perawatannya karena konstruksi yang sangat detail.
- Walstad
Gaya Walstad mengadopsi tema biotop. Hanya saja, penempatannya sama sekali tidak diatur alias dibuat acak dan alami.
Semua komponen dan komposisi diletakkan tanpa desain tertentu. Yang jelas, Anda tetap perlu memperhatikan keseimbangan tanaman di dalam akuarium.
- Wabi-kusa

Desain wabi-kusa mengusung tema keindahan yang alamiah sehingga sebagian orang mungkin menilainya sebagai desain yang kacau.
Perancang tidak memiliki ide khusus. Tanaman akan dibiarkan tumbuh dan terendam di bagian pinggiran akuariumnya.
- Germany style
Style ini diadopsi dari Jerman yang menampilkan aquascape mini mirip dengan tema biotipe.
Elemen akuatik di dalamnya akan tumbuh dan biarkan subur meski melebihi batas air. Biasanya, Germany style digunakan untuk akuarium dengan ukuran kecil.
Setelah memahami apa itu aquascape, saatnya Anda memilih tipe atau gaya yang Anda suka.
Anda tak perlu mengikuti gaya secara persis karena konstruksinya melibatkan kreativitas Anda.
Desain yang menarik akan mempercantik rumah Anda dengan akuarium bertema aquascape.
Demikian pembahasan mengenai apa itu aquascape, cara membuat dan jenisnya dari Japdesain.com.
Selamat mencoba

