Yudha Jordan Lulusan Teknik Sipil Universitas Brawijaya yang suka menulis tentang dunia arsitek, desain, bangun rumah dsb. Saat ini memiliki perusahaan konstruksi PT. Jordan Artha Perkasa dan Jasa Desain Arsitek Japdesain yang berlokasi di Jogja.

Arsitektur Industrial: Pengertian, Sejarah, Elemen & Contoh

2 min read

Pengertian industrial arsitek

Saat ini desain arsitektur dengan gaya industrial cukup diminati masyarakat karena keunikan dan nilai estetikanya. 

Arsitektur industrial adalah salah satu  konsep dalam seni arsitektur yang identik dengan desainnya yang kuno dan sederhana.

Tentu saja tidak semua arsitektur gaya industrial bisa dibilang sederhana dan kuno.

Seiring perkembangannya, banyak bangunan dengan konsep industrial saat ini justru terlihat lebih mewah dan kekinian. Bahkan menjadi tren oleh sebagian kelompok masyarakat.

Pengertian Arsitektur Industrial

Kantor Japdesain
Kantor Japdesain

Walaupun arsitektur industrial berkaitan dengan dunia arsitek dan konstruksi, nyatanya istilah ini sudah sangat dikenal masyarakat.

Dilihat dari sejarahnya, arsitektur industrial adalah seni arsitektur yang telah berkembang di era modern.

Konsep utama dari gaya industrial ini adalah memanfaatkan kembali barang bekas sebagai furniture.

Sementara jika didefinisikan berdasarkan aplikasi dan penerapannya, arsitektur industrial merupakan bidang seni yang merancang bangunan dengan konsep  yang terlihat setengah jadi dan apa adanya.

Sebagian besar interior arsitektur ini menggunakan bahan-bahan yang seperti bekas dan bersifat metal.

Baca juga : Arsitektur Modern: Pengertian, Cirinya & Contoh

Sejarah Arsitektur Industrial

Gaya arsitektur industrial berasal dari Eropa dan pertama kali menyebar pada tahun 1950.

Gaya arsitektur ini pertama kali muncul seiring dengan banyaknya bekas pabrik di tahun tersebut yang sudah tidak produktif dan terbengkalai.

Untuk memanfaatkan banyaknya pabrik yang terbengkalai tersebut, maka dibuatlah hunian yang sederhana dengan merenovasi pabrik menjadi rumah tanpa menghilangkan unsur aslinya.

Awal mula inilah yang membuat desain arsitektur industrial identik dengan rumah kuno dan sederhana.

Tapi saat ini, gaya industrial justru menjadi sebuah konsep arsitektur yang sangat diminati karena desainnya yang unik dan penuh nilai seni.

Elemen Arsitektur Industrial

Industrial home design

Desain arsitektur industrial tidak bisa lepas dari beberapa elemen penting yang menjadi ciri khasnya.

Adapun elemen-elemen tersebut meliputi:

1. Beton

Sesuai dengan awal mula kemunculannya, bangunan pabrik yang sebagian besar menggunakan bahan beton menjadi elemen yang melekat pada gaya industrial.

Elemen ini banyak ditemukan pada bagian dinding ataupun lantainya.

2. Batu Bata

Selain beton, bagian dinding dari arsitektur industrial juga banyak yang menggunakan elemen batu bata.

Uniknya, elemen ini memang sengaja tidak dilapisi dan dibiarkan terekspos setengah jadi untuk menekankan konsep industrial.

3. Kayu Semi Lapuk

Kayu semi lapuk memang sangat lekat dengan bangunan pabrik di masa lalu. Penggunaan kayu semi lapuk ini bisa ditemukan pada furnitur ruangan serta tiang yang dijadikan hunian penuh nostalgia.

4. Baja

Elemen baja sangat banyak ditemukan pada konsep arsitektur industrial di Eropa. Penggunaan baja biasanya untuk tiang penyangga bangunan ataupun balok pembatas ruangan.

5. Barang Bekas  yang Didaur Ulang

Prinsip arsitektur industrial pada mulanya memang memanfaatkan kembali bangunan pabrik lama beserta barang-barang bekas di dalamnya untuk digunakan kembali.

Tidak heran jika sampai saat ini, konsep arsitektur industrial selalu identik dengan barang-barang bekas dan daur ulang di dalamnya.

6. Penggunaan Lampu Gantung

Sebagian besar pencahayaan dalam arsitektur industrial menggunakan lampu gantung yang identik dengan pencahayaan pabrik di masa lalu.

7. Pemilihan Lantai

Dalam bangunan industrial, tidak ada lantai yang menggunakan keramik seperti pada umumnya.

Biasanya pemilihan lantai berasal dari parket, beton, hingga semen. Namun seiring perkembangannya, banyak juga keramik yang didesain mirip parket dan semen dipasang pada arsitektur industrial.

8. Warna Asli dan Monokrom  

Elemen selanjutnya adalah dari pemilihan warnanya yang menggunakan warna asli benda tersebut. Misalnya besi, kayu, ataupun batu bata semuanya dibiarkan dengan warna aslinya.

Sementara bagian lain dalam interior gaya industrial biasanya dipilih dari warna yang monokrom.

9. Sistem Bangunan yang Terkespos

Ciri khas yang paling mudah membedakan antara arsitektur industrial dengan yang lain adalah sistem bangunannya yang serba terekspos.

Misalnya bagian dinding dari bata sengaja dibiarkan tanpa dihaluskan. Atau penggunaan pipa yang diolah sebagai tempat menggantung pakaian ataupun partisi ruangan.

10. Pemilihan Ornamen

Ornamen yang digunakan untuk melengkapi arsitektur industrial identik dengan pola geometris, tepatnya garis lurus vertikal maupun horizontal.

Baca juga : Arsitektur Klasik: Pengertian, Ciri Khas & Contohnya

Contoh Bangunan Arsitektur Industrial

Hotel Amartya di Jogjakarta
Hotel Amartya di Jogjakarta

Bagi Anda yang penasaran dengan penerapan arsitektur industrial dalam sebuah bangunan, berikut beberapa contoh nyata yang bisa dijadikan tolak ukur.

  1. Hunian Pribadi di Paris dari Pabrik Manufaktur

Hunian bergaya industrial ini dirancang oleh Dominique Perrault dan ditinggali oleh Daniel Rozensztroch.

Bangunan yang awalnya bekas pabrik manufaktur di abad ke-17 ini berhasil disulap menjadi hunian pribadi. Keunikannya terletak pada desain lampu gantung yang menyerupai lampu kereta bawah tanah.

  1. Tempat Kerja dan Rumah di Chicago

Tempat tinggal ini adalah rancangan dari arsitek Sarah Dunn dan martin Felsen. Eksterior dan interior bangunannya menggunakan bahan beton yang sudah diukir dengan asam.

  1. Hotel Amartya di Jogjakarta

Beralih ke Indonesia, salah satu bangunan yang menerapkan arsitektur industrial adalah Hotel The Amartya. Kesan industrial sangat terasa dari penggunaan lantainya yang menggunakan bahan semen.

  1. Kafe Kopi Manyar di Jakarta Selatan

Di daerah Jakarta Selatan ada juga kafe yang menjadi contoh arsitektur industrial. Meski bangunannya minimalis, unsur kayu pada ruangannya sangat kental sehingga terasa sangat klasik.

Arsitektur industrial adalah pilihan terbaik bagi Anda yang ingin membangun hunian pribadi atau bangunan komersial yang unik.

Terlebih gaya industrial ini bisa dibuat tanpa biaya besar sehingga semua kalangan bisa memanfaatkannya untuk menciptakan nuansa bangunan yang tidak biasa.

Selamat mencoba

Yudha Jordan Lulusan Teknik Sipil Universitas Brawijaya yang suka menulis tentang dunia arsitek, desain, bangun rumah dsb. Saat ini memiliki perusahaan konstruksi PT. Jordan Artha Perkasa dan Jasa Desain Arsitek Japdesain yang berlokasi di Jogja.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *